Hari kedua dimulai dengan ambisi untuk menjelajahi sebanyak mungkin objek yang sudah ditentukan mulai dari Asakusa dan sekeliling, museum Fujiko F Fujio, Shinjuku, Tokyo Tower, Shibuya, Kaminarimon, sampai Harajuku. Tapi persoalan udah muncul karena kami harus beli tiket Fujio F Fujio Museum sehari sebelum kunjungan di Lawson (hanya dijual di Lawson), padahal kami gak nemu-nemu si Lawson alhasil nitip sama kawan yang namanya Pandu Utama Manggala dan gak bisa ketemuan juga sama doi jadi transaksinya melalui loker di stasiun Omotesando yang gak bersesuaia dengan jalur wisata kami, OMG! Tapi hal itu tentu tidak menghalangi kami untuk bersenang-senang, dan kami hanya perlu memodifikasi jalur wisata (yang mana super banyak penyesuaian akhirnya).
Ngomong-ngomong, Jepang itu asli super bersih, bahkan meski tempat sampahnya jarang dan pasukan orennya pun kadang-kadang.
Perjalanan hari ini dimulai di kawasan Yanaka and Ueno Area yang sungguh berasa peaceful and nostalgic. Bikin betah untuk terus-terusan di sana.
dan di depan Tennoji Temple itu ada pemakaman yang ciamik banget untuk dijadiin tempat foto-foto.
dan di sana toko-tokonya lucuk-lucuk banget bahkan ada yang jualan kucing semua
dan sampailah di Yanaka Ginza, kompleks pertokoan yang homy banget dan sebagian besar memang barang-barang buatan mereka sendiri.
Puas di Yanaka, kami menuju ke Fujiko F Fujio Museum di Kawasaki (hari ini agenda kunjungan emang temaya kucing-kucingan). Tentu setelah mendapatkan tiket yang udah dibeli samma si Pandu dengan berbagai drama untuk mencapai si kota Kawasaki ini. Sebenarnya kami sempet deg-degan gak bisa masup karena beli tiket untuk pukul 12.00 padahal kami baru dateng pukul 13.30 alias pas untuk jatah masup 14.00 (karena memang di tiket ada jadwal masupnya). Tapi untuk kakaknya baik ternyata kami boleh masup dan langsung sukaaaa amat sama isi museumnya. Di beberapa ruangan memang tidak boleh mengambil foto karena menampilkan karya-karya awal si Prof Fujiko seperti Perman, Obake no Q-taro dan tentu ajah Doraemon. Pengunjung dipinjami alat semacam walkman yang isinya menjelaskan mengenai barang koleksi museum sesuai dengan nomor yang tertera.
Nah tapi di ruangan yang lain bisa difoto-foto kok koleksinya
tapi yang paling seruu tentu adalah tempat yang ada figur-figur tokoh doraemon yang bisa diajak foto semacam di sumur kikori No Izumi (Sumur sang Penebang Pohon) jadi si Giant yang keluar (setelah dipompa) dari sumur itu ganteng.
Plus berbagai ke-kiyutan para tokoh dan tempat lokasi berfoto yang adalah outdoor
Persoalannya, tetiba, kamera canggih gw tetiba abis batre gegara gw emang gak charge batre malemnya padahal udah 3 kali dipake jalan2 ke tempat lain. Hiks, nyesel.
Dari Kawasaki, kami masih lanjut ke Shinjuku dan mampir ke Harajuku. Mungkin karena hari itu hari Senin jadi gak banyak anak kampung sono yang berpakaian khas Harajuku, tapi tetep ajah super-super seruuu karena akhirnya duit (hampir) abis di sono karena gw beli sepatu dan juga si catbus
dan demi mengejar pencapaian itinerary, kami pun mengejar ke Kaminarimon Gate alias gerbang yang ada lampion merah super guede menuju Sensoji Temple. Persoalannya kami datang ke sono udah jam 11 malem, alhasil semua toko udah pada tutup dan keriuhan si Sensoji Temple yang banyak makanan-makanan khasnya pun tak bersisa. Padahal kayaknya situasi di sana pas pagi-pagi super ketje deh, tapi gak papa yang penting masih bisa poto-poto dikit pake kamera hapenya Ucan, heuheu.
Moral of today’s experience: do not shopping at first day. Besok harus bisa lebih fulfilling itinerary nih #yeah
You must be logged in to post a comment.