Japan Trip – Day 2 – 24, Oct, 2016

Hari kedua dimulai dengan ambisi untuk menjelajahi sebanyak mungkin objek yang sudah ditentukan mulai dari Asakusa dan sekeliling, museum Fujiko F Fujio, Shinjuku, Tokyo Tower, Shibuya, Kaminarimon, sampai Harajuku. Tapi persoalan udah muncul karena kami harus beli tiket Fujio F Fujio Museum sehari sebelum kunjungan di Lawson (hanya dijual di Lawson), padahal kami gak nemu-nemu si Lawson alhasil nitip sama kawan yang namanya Pandu Utama Manggala dan gak bisa ketemuan juga sama doi jadi transaksinya melalui loker di stasiun Omotesando yang gak bersesuaia dengan jalur wisata kami, OMG! Tapi hal itu tentu tidak menghalangi kami untuk bersenang-senang, dan kami hanya perlu memodifikasi jalur wisata (yang mana super banyak penyesuaian akhirnya).

Ngomong-ngomong, Jepang itu asli super bersih, bahkan meski tempat sampahnya jarang dan pasukan orennya pun kadang-kadang.

semacam pasukan oren kalo di Jakarta
semacam pasukan oren kalo di Jakarta

Perjalanan hari ini dimulai di kawasan Yanaka and Ueno Area yang sungguh berasa peaceful and nostalgic. Bikin betah untuk terus-terusan di sana.

di Tennoji Temple
di Tennoji Temple

dan di depan Tennoji Temple itu ada pemakaman yang ciamik banget untuk dijadiin tempat foto-foto.

kuburan yang cakep dan jauh dari kesan angker
kuburan yang cakep dan jauh dari kesan angker

dan di sana toko-tokonya lucuk-lucuk banget bahkan ada yang jualan kucing semua

tentu gw di sini cuman numpang foto karena yang beli itu si Ayu
tentu gw di sini cuman numpang foto karena yang beli itu si Ayu

dan sampailah di Yanaka Ginza, kompleks pertokoan yang homy banget dan sebagian besar memang barang-barang buatan mereka sendiri.

salah satu toko apik di Yanaka Ginza
salah satu toko apik di Yanaka Ginza
jangan lufa foto sama duo kucing
jangan lufa foto sama duo kucing

Puas di Yanaka, kami menuju ke Fujiko F Fujio Museum di Kawasaki  (hari ini agenda kunjungan emang temaya kucing-kucingan). Tentu setelah mendapatkan tiket yang udah dibeli samma si Pandu dengan berbagai drama untuk mencapai si kota Kawasaki ini. Sebenarnya kami sempet deg-degan gak bisa masup karena beli tiket untuk pukul 12.00 padahal kami baru dateng pukul 13.30 alias pas untuk jatah masup 14.00 (karena memang di tiket ada jadwal masupnya). Tapi untuk kakaknya baik ternyata kami boleh masup dan langsung sukaaaa amat sama isi museumnya. Di beberapa ruangan memang tidak boleh mengambil foto karena menampilkan karya-karya awal si Prof Fujiko seperti Perman, Obake no Q-taro dan tentu ajah Doraemon. Pengunjung dipinjami alat semacam walkman yang isinya menjelaskan mengenai barang koleksi museum sesuai dengan nomor yang tertera.

Nah tapi di ruangan yang lain bisa difoto-foto kok koleksinya

salah satu ruang pamer karya prof Fujiko F Fujio
salah satu ruang pamer karya prof Fujiko F Fujio
sahabat selamanya
sahabat selamanya
banyak anak sekolah kunjungan
banyak anak sekolah kunjungan

tapi yang paling seruu tentu adalah tempat yang ada figur-figur tokoh doraemon yang bisa diajak foto semacam di sumur kikori No Izumi (Sumur sang Penebang Pohon) jadi si Giant yang keluar (setelah dipompa)  dari sumur itu ganteng.

mompa Giant dulu kakak..
mompa Giant dulu kakak..

Plus berbagai ke-kiyutan para tokoh dan tempat lokasi berfoto yang adalah outdoor

with the star
with the star
Dokodemo door
Dokodemo door
gorong-gorong fenomenal
gorong-gorong fenomenal
Dino
Dino
Perman
Perman
ghost siapa gituh
ghost siapa gituh
dari kantong doraemon (gak deng, ini belanjaan tiga orang)
dari kantong doraemon (gak deng, ini belanjaan tiga orang)

Persoalannya, tetiba, kamera canggih gw tetiba abis batre gegara gw emang gak charge batre malemnya padahal udah 3 kali dipake jalan2 ke tempat lain. Hiks, nyesel.

Dari Kawasaki, kami masih lanjut ke Shinjuku dan mampir ke Harajuku. Mungkin karena hari itu hari Senin jadi gak banyak anak kampung sono yang berpakaian khas Harajuku, tapi tetep ajah super-super seruuu karena akhirnya duit (hampir) abis di sono karena gw beli sepatu dan juga si catbus

sepatu idaman yang lumayan menguras kantong
sepatu idaman yang lumayan menguras kantong
catbus yang super kiyut
catbus yang super kiyut
Toko kostum di Harajuku
Toko kostum di Harajuku
untuk nemu resto sushi yang mureh dan lezat
untuk nemu resto sushi yang mureh dan lezat

dan demi mengejar pencapaian itinerary, kami pun mengejar ke Kaminarimon Gate alias gerbang yang ada lampion merah super guede menuju Sensoji Temple. Persoalannya kami datang ke sono udah jam 11 malem, alhasil semua toko udah pada tutup dan keriuhan si Sensoji Temple yang banyak makanan-makanan khasnya pun tak bersisa. Padahal kayaknya situasi di sana pas pagi-pagi super ketje deh, tapi gak papa yang penting masih bisa poto-poto dikit pake kamera hapenya Ucan, heuheu.

Kaminarimon
Kaminarimon
di depan Sensoji Temple yang udah tutup -___-;
di depan Sensoji Temple yang udah tutup -___-;

Moral of today’s experience: do not shopping at first day. Besok harus bisa lebih fulfilling itinerary nih #yeah